Bobo77 Bobo77 Bobo77 Bobo77 Bobo77

Tutorial Ternak Burung Merpati: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Siap Panen

Read Time:6 Minute, 49 Second

Ternak burung merpati merupakan salah satu usaha peternakan unggas yang memiliki potensi ekonomi cukup menjanjikan. Selain mudah dipelihara, burung merpati juga memiliki pasar yang luas, mulai dari kebutuhan konsumsi, hobi, hingga perlombaan. Bagi pemula, ternak merpati bisa menjadi pilihan tepat karena perawatannya relatif sederhana dan tidak memerlukan modal besar. Artikel ini akan membahas tutorial ternak burung merpati secara lengkap, mulai dari persiapan hingga panen.

1. Mengenal Burung Merpati

Burung merpati adalah jenis burung yang dikenal setia pada pasangannya dan memiliki insting kembali ke kandang yang kuat. Dalam dunia peternakan, sifat ini sangat menguntungkan karena memudahkan pengelolaan dan pengembangbiakan. Merpati juga dikenal cepat beradaptasi dengan lingkungan baru serta mampu berkembang biak secara alami tanpa perlakuan khusus yang rumit.

Beberapa jenis merpati yang umum diternakkan antara lain merpati konsumsi, merpati hias, dan merpati balap. Pemula disarankan memulai dari merpati lokal atau merpati pedaging karena perawatannya lebih mudah.

2. Menentukan Tujuan Ternak Merpati

Sebelum memulai usaha ternak burung merpati, tentukan terlebih dahulu tujuan beternak. Tujuan ini akan memengaruhi jenis merpati, sistem pemeliharaan, dan strategi pemasaran.

Tujuan ternak merpati antara lain:

  • Merpati pedaging untuk konsumsi
  • Merpati hias untuk koleksi
  • Merpati balap untuk lomba

Untuk pemula, ternak merpati pedaging atau merpati lokal lebih disarankan karena risiko lebih rendah.

3. Persiapan Kandang Merpati

Kandang merupakan faktor penting dalam keberhasilan ternak burung merpati. Kandang harus nyaman, aman, dan sesuai dengan kebutuhan merpati.

Ciri kandang merpati yang baik:

  • Ventilasi udara cukup
  • Terlindung dari hujan dan panas langsung
  • Aman dari predator
  • Mudah dibersihkan

Kandang dapat dibuat dari kayu, bambu, atau kawat. Setiap pasang merpati idealnya memiliki satu kotak sarang sendiri untuk bertelur dan menetaskan.

4. Pemilihan Indukan Merpati Berkualitas

Indukan yang baik akan menghasilkan anakan merpati yang sehat dan cepat tumbuh. Oleh karena itu, pemilihan indukan tidak boleh sembarangan.

Ciri indukan merpati yang baik:

  • Tubuh sehat dan aktif
  • Bulu rapi dan mengkilap
  • Tidak cacat fisik
  • Usia produktif (6–12 bulan)

Pilih indukan jantan dan betina yang sudah berjodoh agar proses bertelur lebih cepat.

5. Proses Perkawinan dan Penetasan Telur

Merpati termasuk burung yang setia pada pasangannya. Setelah berjodoh, induk betina biasanya akan bertelur 1–2 butir dalam satu periode.

Proses penetasan:

  • Telur dierami selama 17–19 hari
  • Jantan dan betina bergantian mengerami
  • Pastikan kandang tenang dan tidak sering diganggu

Telur yang menetas dengan baik akan menghasilkan piyik merpati yang sehat.

6. Perawatan Anakan Merpati (Piyik)

Pada awal kehidupan, piyik merpati sangat bergantung pada induknya. Induk akan memberi makan berupa cairan tembolok yang kaya nutrisi.

Hal yang perlu diperhatikan:

  • Pastikan induk sehat dan mau meloloh
  • Kandang tetap bersih dan kering
  • Hindari memegang piyik terlalu sering

Piyik biasanya mulai belajar makan sendiri pada usia 3–4 minggu.

7. Pemberian Pakan Burung Merpati

Pakan berperan penting dalam pertumbuhan dan produktivitas merpati. Pakan utama merpati berupa biji-bijian.

Jenis pakan merpati:

  • Jagung pecah
  • Gabah
  • Kacang hijau
  • Voer khusus burung

Pakan diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore. Air minum bersih harus selalu tersedia.

8. Perawatan Kesehatan dan Kebersihan

Kesehatan burung merpati harus dijaga agar produktivitas tetap tinggi.

Langkah menjaga kesehatan:

  • Membersihkan kandang secara rutin
  • Mengganti air minum setiap hari
  • Memberikan vitamin tambahan bila perlu
  • Mengisolasi burung yang sakit

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, terutama bagi peternak pemula.

9. Masa Panen Burung Merpati

Untuk merpati pedaging, panen biasanya dilakukan saat umur 25–30 hari, ketika daging masih empuk dan bobot optimal. Panen dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan pasar.

Anakan yang tidak dipanen dapat dipelihara menjadi calon indukan baru, sehingga usaha ternak dapat berkembang secara berkelanjutan.

10. Peluang Usaha dan Keuntungan Ternak Merpati

Ternak burung merpati memiliki siklus produksi yang relatif cepat. Dalam satu tahun, sepasang indukan bisa menghasilkan beberapa kali anakan. Dengan manajemen yang baik, usaha ini dapat memberikan keuntungan yang stabil, terutama jika dipadukan dengan pemasaran yang tepat.

Kesimpulan

Tutorial ternak burung merpati sangat cocok bagi pemula karena tidak membutuhkan modal besar dan perawatannya relatif mudah. Kunci keberhasilan terletak pada pemilihan indukan yang baik, kandang yang nyaman, pakan berkualitas, serta kebersihan yang terjaga.

Dengan ketekunan dan perawatan yang konsisten, ternak burung merpati dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan sekaligus menyenangkan. Selain menghasilkan nilai ekonomi, kegiatan ini juga dapat menjadi hobi yang produktif dan berkelanjutan.


Ternak burung merpati merupakan salah satu usaha peternakan unggas yang memiliki potensi ekonomi cukup menjanjikan. Selain mudah dipelihara, burung merpati juga memiliki pasar yang luas, mulai dari kebutuhan konsumsi, hobi, hingga perlombaan. Bagi pemula, ternak merpati bisa menjadi pilihan tepat karena perawatannya relatif sederhana dan tidak memerlukan modal besar. Artikel ini akan membahas tutorial ternak burung merpati secara lengkap, mulai dari persiapan hingga panen.

1. Mengenal Burung Merpati

Burung merpati adalah jenis burung yang dikenal setia pada pasangannya dan memiliki insting kembali ke kandang yang kuat. Dalam dunia peternakan, sifat ini sangat menguntungkan karena memudahkan pengelolaan dan pengembangbiakan. Merpati juga dikenal cepat beradaptasi dengan lingkungan baru serta mampu berkembang biak secara alami tanpa perlakuan khusus yang rumit.

Beberapa jenis merpati yang umum diternakkan antara lain merpati konsumsi, merpati hias, dan merpati balap. Pemula disarankan memulai dari merpati lokal atau merpati pedaging karena perawatannya lebih mudah.

2. Menentukan Tujuan Ternak Merpati

Sebelum memulai usaha ternak burung merpati, tentukan terlebih dahulu tujuan beternak. Tujuan ini akan memengaruhi jenis merpati, sistem pemeliharaan, dan strategi pemasaran.

Tujuan ternak merpati antara lain:

Merpati pedaging untuk konsumsi

Merpati hias untuk koleksi

Merpati balap untuk lomba

Untuk pemula, ternak merpati pedaging atau merpati lokal lebih disarankan karena risiko lebih rendah.

3. Persiapan Kandang Merpati

Kandang merupakan faktor penting dalam keberhasilan ternak burung merpati. Kandang harus nyaman, aman, dan sesuai dengan kebutuhan merpati.

Ciri kandang merpati yang baik:

Ventilasi udara cukup

Terlindung dari hujan dan panas langsung

Aman dari predator

Mudah dibersihkan

Kandang dapat dibuat dari kayu, bambu, atau kawat. Setiap pasang merpati idealnya memiliki satu kotak sarang sendiri untuk bertelur dan menetaskan.

4. Pemilihan Indukan Merpati Berkualitas

Indukan yang baik akan menghasilkan anakan merpati yang sehat dan cepat tumbuh. Oleh karena itu, pemilihan indukan tidak boleh sembarangan.

Ciri indukan merpati yang baik:

Tubuh sehat dan aktif

Bulu rapi dan mengkilap

Tidak cacat fisik

Usia produktif (6–12 bulan)

Pilih indukan jantan dan betina yang sudah berjodoh agar proses bertelur lebih cepat.

5. Proses Perkawinan dan Penetasan Telur

Merpati termasuk burung yang setia pada pasangannya. Setelah berjodoh, induk betina biasanya akan bertelur 1–2 butir dalam satu periode.

Proses penetasan:

Telur dierami selama 17–19 hari

Jantan dan betina bergantian mengerami

Pastikan kandang tenang dan tidak sering diganggu

Telur yang menetas dengan baik akan menghasilkan piyik merpati yang sehat.

6. Perawatan Anakan Merpati (Piyik)

Pada awal kehidupan, piyik merpati sangat bergantung pada induknya. Induk akan memberi makan berupa cairan tembolok yang kaya nutrisi.

Hal yang perlu diperhatikan:

Pastikan induk sehat dan mau meloloh

Kandang tetap bersih dan kering

Hindari memegang piyik terlalu sering

Piyik biasanya mulai belajar makan sendiri pada usia 3–4 minggu.

7. Pemberian Pakan Burung Merpati

Pakan berperan penting dalam pertumbuhan dan produktivitas merpati. Pakan utama merpati berupa biji-bijian.

Jenis pakan merpati:

Jagung pecah

Gabah

Kacang hijau

Voer khusus burung

Pakan diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore. Air minum bersih harus selalu tersedia.

8. Perawatan Kesehatan dan Kebersihan

Kesehatan burung merpati harus dijaga agar produktivitas tetap tinggi.

Langkah menjaga kesehatan:

Membersihkan kandang secara rutin

Mengganti air minum setiap hari

Memberikan vitamin tambahan bila perlu

Mengisolasi burung yang sakit

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, terutama bagi peternak pemula.

9. Masa Panen Burung Merpati

Untuk merpati pedaging, panen biasanya dilakukan saat umur 25–30 hari, ketika daging masih empuk dan bobot optimal. Panen dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan pasar.

Anakan yang tidak dipanen dapat dipelihara menjadi calon indukan baru, sehingga usaha ternak dapat berkembang secara berkelanjutan.

10. Peluang Usaha dan Keuntungan Ternak Merpati

Ternak burung merpati memiliki siklus produksi yang relatif cepat. Dalam satu tahun, sepasang indukan bisa menghasilkan beberapa kali anakan. Dengan manajemen yang baik, usaha ini dapat memberikan keuntungan yang stabil, terutama jika dipadukan dengan pemasaran yang tepat.

Kesimpulan

Tutorial ternak burung merpati sangat cocok bagi pemula karena tidak membutuhkan modal besar dan perawatannya relatif mudah. Kunci keberhasilan terletak pada pemilihan indukan yang baik, kandang yang nyaman, pakan berkualitas, serta kebersihan yang terjaga.

Dengan ketekunan dan perawatan yang konsisten, ternak burung merpati dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan sekaligus menyenangkan. Selain menghasilkan nilai ekonomi, kegiatan ini juga dapat menjadi hobi yang produktif dan berkelanjutan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tutorial Berternak Ikan Nila untuk Pemula: Panduan Lengkap dari Persiapan hingga Panen
Next post Cara Berternak Domba untuk Kurban: Panduan Lengkap dari Persiapan hingga Siap Jual